INFO Kesehatan

17 Mei 2010

KANKER KELENJAR GETAH BENING

Filed under: Kesehatan — ismail @ 7:14 am

Limfoma malignum atau istilah medisnya Non Hodgkin Lymphoma (NHL), adalah kanker ganas yang terdiri atas sel darah putih ganas yang menyebabkan pembengkakan menyeluruh kelenjar getah bening disekujur tubuh : leher, ketiak, lipat paha, mesenterium/jaringan  lemak perut, para cardial dikanan-kiri jantung, dst. Kenapa kelenjar getah bening membengkak?

Kelenjar getah bening ibarat pabrik yang membuat sel-sel darah putih. Dari germinal center akan terbentuk sel limfosit muda yang disebut limfoblast, makin matang bergerak ketepi menjadi limfosit matur. Limfosit ada yang T-limfosit ada B-limfosit.

T-limfosit akan ’sekolah’ dulu di kelenjar thymus, untuk mengenali  segala sesuatu tentang cara melawan bakteri, kuman, virus, jamur, dll yang memasuki tubuh kita. Sedangkan B-limfosit akan khusus menangani hal/kejadian berkaitan dengan imunitas. Limfoit-B berasal dari imunoblast yang kemudian akan berkembang menjadi sel plasma.

Dalam keadaan normal sel-sel darah: sel darah merah, sel darah putih dan trombosit  akan berkembang dari muda/imatur menjadi matang/matur didalam sumsum tulang. Begitu sel darah menjadi matur, akan segera keluar dari sumsum tulang dan ikut aliran darah keseluruh tubuh. Jadi bila ditemukan sel-sel darah imatur, yang masih muda dan belum matang didalam aliran darah tepi, maka hal ini dikatagorikan abnormal/patologis dan patut dilacak lebih jauh..

Apabila sel darah putih imatur (limfoblast)  tidak berkembang menjadi sel darah putih  matur, berarti maturasi sel darah putih terhenti sampai disana (maturation arrest), dan tidak akan pernah menjadi matur. Maka limfoblast seperti ini akan bersifat ganas, dan sel-sel ganas akan  membelah diri tidak terkendali sehingga mendominasi populasi sel darah didalam tubuh kita. Keseimbangan populasi antara sel darah merah, sel darah putih dan trombosit menjadi terganggu. Inilah awal terjadinya kanker sel darah…

Dampak dari proliferasi sel darah putih yang tidak terkendali,  sel darah merah akan terdesak, jumlah sel eritrosit menurun dibawah normal yang disebut anemia. Selain itu populasi limfoblast yang sangat tinggi juga akan menekan jumlah sel trombosit dibawah normal yang disebut trombopenia. Bila kedua keadaan terjadi bersamaan, hal itu  akan disebut bisitopenia yang menjadi salah satu tanda kanker darah…

Secara kasat mata penderita tampak pucat, badan seringkali hangat dan merasa lemah tidak berdaya, selera makan hilang, berat badan menurun disertai pembengkakan seluruh kelenjar getah bening : leher, ketiak, lipat paha, dll.

Penyebabnya apa? Umumnya pada penyakit kanker hampir selalu disertai oleh susunan dan jumlah khromosom yang tidak normal. Kelainan khromosom pada limfoma dapat disebabkan oleh : infeksi virus EBV (Epstein-Barr Virus) dan bahan kimia dari pollutant, makanan dan minuman.

Paparan bahan kimia pada saat ini agak sulit untuk dihindari, karena berkaitan  dengan life style atau gaya hidup modern saat ini. Jadi industrialisasi dan modernisasi ibarat pisau bermata dua : satu sisi menguntungkan/mempermudah hidup dan satu sisi lainnya merugikan yaitu munculnya berbagai kanker yang sampai saat ini masih sulit ditanggulangi..

Kemajuan teknologi akan membawa serta dampak negatif bagi seluruh isi planet dunia dimana kita hidup, tidak terbatas pada manusia tetapi juga tanaman dan binatang..  So, think twice and be wise in applying technology…

And last but not least, pikiran yang tidak tenang/stressful, kemarahan yang meledak-ledak, kesedihan yang teramat dalam, dengki dan irihati semua itu akan memicu secara tidak langsung terjadinya kanker melalui neurotransmitter yang dikeluarkan pada setiap prilaku yang negatif tersebut..

Jadi, berpikir positif akan selalu menguntungkan kita baik dari segi sosial maupun kesehatan pribadi kita masing-masing… Be a positive thinker.

Sumber : http://www.sukmamerati.com

====================================================

SOLUSI PENYEMBUHAN KANKER, TERMASUK KELENJAR GETAH BENING

Manisan Cermai Obat Tumor dan Kanker

Berawal dari beberapa kejadian tanpa sengaja yang sangat menarik untuk dilakukan penelitian, lalu saya melakukan uji coba terhadap Manisan Cermai sebagai obat tumor kepada seorang wanita yang habis dioperasi rahimnya karena penyakit tumor, tapi tumor itu tumbuh kembali 4 bulan kemudian. Oleh dokter yang mengoperasinya diminta untuk segera operasi lagi, karena tumor ganas, keadaannya dianggap cukup berbahaya, tapi pasien menolak.

Secara kebetulan pasien itu teman saya, dan setelah menceritakan masalahnya, saya sarankan untuk memakan “manisan buah cermai” secara rutin, 2 kali sehari. (pagi 1/4 ons, sore 1/4 ons), sehabis makan. 1/4 ons berisi: kira-kira 15 biji manisan cermai.

Kesembuhan mulai terasa setelah selama sekitar 1 bulan memakan “manisan cermai” secara rutin. Kalau dulu selalu terasa sakit (cekot-cekot) di rahim nya bila bekerja dalam posisi berdiri selama sekitar 1 jam sebagai capster di salonnya sendiri, sekarang sudah tidak lagi seperti itu. Rasa sakit itu hanya datang kadang kala saja. Setelah se kitar 4 bulan memakan secara rutin, ia periksakan kembali penyakit di rahimnya, temyata hasilnya sangat mengejutkan. Oleh dokter yang selama ini menangani penyakitnya dinyatakan “tumor sudah layu”, alias hampir mati. Dan setelah selama 1/2 tahun lebih memakan secara rutin, penderita sudah tidak lagi mengeluh sakit,  tumor mati dan berhenti makan “manisan cermai”.

Dari hasil uji coba tersebut dapat disimpulkan, bahwa manisan cermai bersifat mematikan tumor-kanker, dan sejenisnya, terutama benih-benihnya yang tersebar di seluruh tubuh. “Manisan cermai” sebagai obat tumor-kanker ini sudah saya uji cobakan pada beberapa penderita, dan ternyata hasilnya  cukup maksimal, tumor-kanker selalu layu dan mati. Nah, kepada siapapun yang juga menderita penyakit “tumor-kanker”, dan sejenisnya, seperti “kanker kelenjar getah bening” dan “leukemia” tidak usah kemana-mana, saya sarankan untuk memakan “manisan buah cermai”.

Dan siapapun yang sempat membaca informasi “temuan baru obat herbal” ini tidak ada buruknya bila ikut membantu menyosialisasikan kepada orang lain, supaya mereka yang sedang menderita penyakit tersebut dapat tersembuhkan.

Bagi para penderita HIV-AIDS tidak usah berkecil hati dan malu-malu, karena obatnya sudah saya temukan, dan telah digunakan untuk menyembuhkan 2 orang  penderita HIV hanya dalam waktu 1 bulan pengobatan. Silahkan menghubungi, identitas anda dirahasiakan.

Penulis : Lie Tje Djen.
Jalan Brigjen Katamso 21
Yogyakarta.
HP.08122987844

Harian BERNAS, Kamis Paing, 3 Agustus 2006. Halaman 4.

Manisan Cermai Obat Keputihan

Penyakit keputihan adalah penya kit yang tampaknya sepele, tetapi berakibat pada memburuknya stamina fisik, selain itu juga sangat menjengkelkan. Betapa tidak. Bila berjangkit pada pria, maka setiap kali habis buang air kecil “penis” hampir selalu meneteskan air maninya, tanpa didahului ereksi. Karena kejadiannya terlalu sering, menyebabkan stamina fisik memburuk, sehingga susah bila setiap saat akan dipakai “berlaga”, penis suka tertidur pulas.

Pada penderita wanita juga sama parahnya. Darah putih mudah keluar, bila si penderita mengangkat barang berat, keletihan, terkejut, atau makan makanan yang menjadi pantangannya, seperti misalnya kubis, sawi putih, nenas, mentimun, dan lain-lain.

Dalam ilmu pengobatan traditional Cina, penyakit keputihan pada wanita dalam bahasa Mandarin disebut “Pai Tai”, sedangkan pada pria disebut “Pai Tu”.

Perlu diketahui bahwa penyakit keputihan dapat membahayakan keselamatan jiwa mantan penderitanya di kemudian hari. Dibawah ini ceritanya.

Selama melakukan pengamatan dan penelusuran terhadap penyakit tumor-kanker, banyak fakta di lapangan menunjukkan bahwa para penderita penyakit tumor-kanker banyak yang berawal dari statusnya yang mantan penderita penyakit keputihan. Ada pula yang orangtuanya berstatus sebagai mantan penderita penyakit keputihan, tapi putra-putrinya yang menderita penyakit tumor-kanker.

Pengamatan dan penelusuran tersebut telah mengantarkan saya pada kesimpulan, bahwa penyakit tumor-kanker berkaitan erat dengan penyakit keputihan. Oleh karena itu manisan cermai saya uji cobakan pada para pengidap penyakit keputihan. Alhasil, para penderita penyakit keputihan yang makan manisan cermai selama 15 hari berturut-turut, berangsur-angsur menjadi baik, dan mengalami kesembuhan.  Tapi sebaiknya seorang penderita penyakit keputihan memakan manisan cermai selama 1 bulan, supaya benar-benar sembuh secara tuntas.

Manisan cermai sebagai obat penyakit keputihan nmerupakan temuan kedua setelah sebelunmya ” Manisan Cermai sebagai Obat Tumor dan Kanker”. Kepada masyarakat yang mengonsumsi manisan cermai untuk pengobatan, mohon penggunaanya sesuai jumlah yang saya anjurkan, tidak berlebihan, karena segala macam makanan selalu ada positif-negatifnya. Apalagi penggunaannya dalam jangka waktu lama. Rasa masam dan manis berlebihan dapat merangsang lambung, dan lain sebagainya.

Untuk pengobatan berjangka waktu lama, 2 kali 1/4 ons manisan cermai sehari untuk orang dewasa dengan berat badan sekitar 60 kg. Untuk berat badan 120 kg dapat makan 2 kali 1/2 ons atau 4 kali 1/4 ons sehari. Sedangkan untuk ukuran berat badan 30 kg, sebanyak 2 kali 1/8 ons sehari, dan seterusnya.

Penulis : Lie Tje Djen.
Jalan Brigjen Katamso 21
Yogyakarta.
HP. 08122987844

Harian BERNAS, Selasa Kliwon, 5 September 2006. Halaman 4.

Atasi Kanker Kelenjar Getah Bening

Seorang pembantu rumah tangga saya pernah terjangkit penyakit “kanker kelenjar getah bening” saat masih menjadi TKI di Malaysia selcitar 3 tahun lalu. Ia berhasil sembuh dari penyakitnya setelah berobat ke dokter selama kira-kira 3 bulan.

Saat melepas pasien yang telah sembuh dari penyakit tersebut, sang dokter berpesan : “Jaga kesehatan baik-baik, jangan sampai penyakitnya terulang dua kali (tiga kali sakit). Dari kata-kata dokter itu tersimpul pengertian yang kurang lebih maksudnya begini: “Bila penyakitnya terulang sampai dua kali, akan sulit obatnya”. Di kota yogyakarta ada beberapa orang telah meninggal karena penyakit kanker kelenjar getah bening kambuh yang kedua kali (tiga kali sakit). Tapi ada beberapa orang dapat bertahan hidup, walaupun penyakit kanker kelenjar getah bening yang dideritanya sudah kambuh sampai 4 kali, ternyata selama itu ia pernah beberapa kali makan manisan cermai

Saat pembantu rumah tangga itu telah bekerja pada saya selama sekitar 3 bulan, penyakitnya kambuh, dan tiga hari berturut-turut tidak dapat masuk kerja. Oleh dokter yang memeriksa dinyatakan terjangkit penyakit “kanker kelenjar getah bening”, dan diberi obat untuk jangka waktu 3 – 4 hari.  Setelah obat habis, ia masih mengeluh sakit. Katanya, rasa sakit di sekujur tubuhnya hanya berkurang sedikit. Saya sarankan untuk kembali memeriksakan diri ke dokter, apalagi bila penyakitnya termasuk jenis penyakit yang sulit sembuh secara tuntas. Tapi entah karena apa saya tidak tahu, “ia menolak”.

Karena penyakit ini termasuk salah-satu jenis penyakit kanker, maka solusi yang saya tawarkan adalah “Manisan cermai sebagai obatnya”, 1/2 ons pagi dan 1/2 ons sore. Anehnya, ia menerima dengan penuh keyakinan untuk sembuh. Setelah pengobatan dengan manisan cermai berjalan 3 hari, rasa sakit di tubuhnya mulai banyak berkurang. Benjolan benjolan “kanker kelenjar getah bening” yang ada di kepala dan belakang telinga (dibawah kulit) juga tampak sudah mulai mengendor.

Saat pengobatan telah melewati 10 hari, semua benjolan menghilang, tak ada lagi rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Walaupun telah sembuh, saya menyarankan untuk terus mengonsumsmi manisan cermai selama setidak-tidaknya sampai genap 1/2 bulan. Sungguh suatu keajaiban Tuhan, beberapa bulan telah berlalu ia masih tetap sehat walafiat tanpa keluhan apapun sampai berita ini dimuat di harian Bernas Yogya. Menurut pendapat saya, untuk mencapai hasil yang maksimal  sampai bersih dari penyakit kanker kelenjar getah bening, seorang penderita sebaiknya mengonsumsi manisan cermai selama 1 bulan. Semoga temuan ini bermanfaat

Penulis : Lie Tje Djen.
Jalan Brigjen Katamso 21
Yogyakarta.
HP.08122957844

Harian BERNAS, Senin Paing, 11-12-2006. Halaman 4.

Catatan : MANISAN CERMAI DAPAT DIGANTIKAN DENGAN MANISAN BLIMBING WULUH

(Sumber : http://www.dakiunta.com)

Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.